dari sebuah sudut
kulihat ceriamu mengembang
dengan kaki-kaki mungilmu
berlarian kesana kemari
dalam bingkai mimpi
namun engkau belum mengerti...
mungkin saja bila nanti
saat kau tlah tumbuh dewasa
saat kau pandang dunia
betapa jalan-jalan yang kau selusuri
begitu melelahkan dan meletihkan
betapa banyak tajamnya duri
yang menusuk pucuk kaki
betapa banyak taburan debu
yang membuat pedih matamu
membangunkanmu dari mimpi
sisakan serpihan-serpihan duka
yang kadang membuatmu terluka
dan putus asa
dan bintang-bintangmu di angkasa mulai runtuh berjatuhan
memaksamu memendam sejuta angan
engkaupun mulai kesepian karenanya
biarlah kau tetap seperti adanya
dalam dekapan ibunda
lelap dalam erat hangatnya
usah matamu kau buka
karna disana hanya ada bencana
tidurlah nak.........
Rabu, 24 September 2008
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar